Pengertian Motorik Kasar
Berdasarkan Bambang Sujiono
(2007) Motorik kasar yakni Seluruh gerakan yang bisa dilaksanakan oleh semua
member tubuh yang disebut sebagai perkembangan dari elemen kematangan dan
membatasi gerakan tubuh.
Kecakapan Motorik kasar buah hati
umur dini 4-6 tahun memiliki perbedaan dengan orang dewasa dalam hal berjalan,
cuma mempergunakan otot-otot yang dibutuhkan saja walaupun buah hati-buah hati
berjalan seolah- olah semua tubuhnya turut bergerak –gerak. Dalam hal menyepak
menendang bola ditiru dengan kedua belah tangannya yang ikut serta maju ke
depan secara berlebihan. Masa lima tahun pertama yakni masa emas bagi
perkembangan motorik buah hati. Perkembangan keterampilan motorik ialah elemen
yang sungguh-sungguh penting bagi perkembangan kepribadian buah hati secara
keseluruhan. Elizebeth Hurlock (1956)
Berdasarkan Maxim (1993)
mengucapkan bahwa buah hati umur dini memiliki kecakapan belajar dan rasa
berharap tahu yang sungguh-sungguh tinggi. Pada umur ini buah hati mengalami
perkembangan yang cepat dari seluruh aspek, bagus kognitif, afektif ataupun
jasmani. Buah umur Taman Kanak-Kanak pada lazimnya sungguh-sungguh aktif,
mereka mempunyai pengendalian kepada tubuhnya dan sungguh-sungguh suka
kesibukan yang dilaksanakan sendiri. Oleh karna itu orang tua atau guru perlu
menyediakan ruang dan waktu bagi buah hati untuk mengerjakan kesibukan yang
bisa melatih otot kasar buah hati serta menyediakan barang-barang dan
kelengkapan bagi buah hati yang dapat didukung, diangkat, dilempar atau
ditenteng.
Buah umur dini yakni buah hati
umur 0 – 8 tahun, dimana pada umur ini buah hati mengalami lompatan
perkembangan, kecepatan perkembangan yang luar awam dibanding umur sesudahnya.
Pada umur hal yang demikian ialah jangka waktu diletakannya dasar struktur
kepribadian yang dibangun untuk sepanjang hidupnya. Perkembangan jasmani dan
mental pada umur 0-8 tahun mengalami kecepatan yang luar awam. Perkembangan
kecakapan jasmani pada buah hati kecil dapat diidentifikasikan dalam sebagian
hal. Sifat –sifat perkembangan jasmani yang bisa dipandang yakni sebagai
berikut:
Terjadi perkembangan otot-otot
besar cukup kencang pada 2 tahun terakhir masa buah hati kecil. Beberapa ini
memungkinkan buah hati mengerjakan bermacam gerakan yang lebih leluasa yang
kemudian dapat dikerjakannya bemacam-jenis gerak dasar. Melewati jenis gerak
dasar umpamanya: berlari, melonjat, berjengket, melempar, menangkap, dan
memukul secara berbarengan tapi dengan melodi perkembangan yang berlainan. Ada
yang lebih kencang dipegang dan ada yang dipegang kemudian.
Dengan berkembangnya otot-otot
besar, terjadi pulalah perkembamgan tenaga yang cukup kencang, bagus pada buah
hati laki-laki ataupun perempuan. Antara umur 3 hingga 6 tahun terjadi
peningkatan tenaga hingga menempuh lebih kurang 65%.
Pertumbuhan kaki dan tangan secara
propesional lebih kencang dibanding pertumbuhan komponen tubuh yang lain.
Terjadi peningkatan koordinasi
gerak dan keseimbangan tubuh yang cukup kencang. Koordinasi gerak yang
meningkat dan disertai dengan kekuatan ungkit kaki dan tangan yang makin besar,
mewujudkan buah hati makin kapabel mengaplikasikan kekutannya didalam
mengerjakan aktifitas jasmani.
Meningkatnya kemungkinan dan
peluang mengerjakan bermacam jenis aktifitas gerak jasmani dapat menstimulus
perkembangan pengenalan konsep-konsep dasar obyek, ruang gaya, waktu dan karena
imbas. Membumbung gerakan jasmani buah hati kecil mulai mengenali konsep dasar
obyek yang berada di luar dirinya.
Melambungkan dan menangkap
Selain dan Menangkap yakni
keterampilan gerak dasar manipulasi yang melibatkan penghentian momentum suatu
benda serta membatasi dengan kedua tangan. Pada dasarnya untuk gerakan
menangkap dikarakteristikkan dengan mengaplikasikan metode menempatkan tangan
pada posisi tepat sasaran ketika mendapatkan benda melayang, dikontrol dengan
kedua tangan serta menunjukan pembatasan obyek yang di maksud. Menurrut Http: /
Darunnajah Kindergarten. Com/2011.
Mengasah mengaplikasikan bola,
melambungkan dan menangkap bisa mengaplikasikan kantong biji, kesibukan hal
yang demikian yakni salah satu pengembangan jasmani /motorik di Taman
Kanak-kanak. Pengembangan jasmani /motorik ialah salah satu pengembangan
kecakapan dasar di Taman Kanak-kanak. Bahan kesibukan lainnya meliputi
kesibukan yang mengarah pada kesibukan untuk melatih motorik kasar dan halus
yang terdiri dari gerak–gerak jalan, lari, lompat, senam, berdansa, memanjat,
berjalan dititian, berayun,merangkak, merayap dan lain-lain.
Fungsi dari kesibukan
jasmani/motorik hal yang demikian yakni
Melatih kelenturan dan koordinasi
otot jari dan tangan.
Membentuk pertumbuhan dan
pengembangan jasmani/motorik, rohani, dan kesehatan buah hati.
Berdasarkan, membangun, dan
memperkuat tubuh buah hati.
Melatih keterampilan gerak dan
berfikir buah hati.
Melatih perkembangan emosi dan
social buah hati.
Menumbuhkan perasaan bersuka cita
terhadap buah hati.
Berdasarkan Irwansyah Asep Kurnia
Nenggala (2004) Berdasarkan Melambungkan dan Menangkap Bola diantaranya yakni
sebagai berikut:
Lempar dan tangkap bola
perorangan. Berdiri tegak dengan mmemegang bola. Kemudian berjalan sambil
melempar dan menangkap bola.
Lempar dan Tangkap bola
perpasangan. Berdirilah berhadapan dan berpasangan dengan temanmu.
Lakukan lempar dan tangkap bola
dengan sahabat
Media
Berdasarkan Heinich, Molenda dan
Russel(1993) Dalam Badru Zaman, Asep Heri Hernawan, cucu eliayawati,
(2009).Media berarti ‘perantara’ adalah perantara sumber sumber pesan dengan
penerima pesan. Media pelajaran juga kapabel memberikan kontribusi yang
sungguh-sungguh besar kepada tercapainya kecakapan-kecakapan belajar buah hati
TK yang diinginkan. Pemanfaatan media pelajaran di TK, diantaranya yakni:
media pelajaran bukan ialah fungsi tambahan,
tapi mempunyai fungsi tersendiri sebagai sarana tolong untuk menghasilkan
kondisi pelajaran yang lebih tepat sasaran.
Media pelajaran ialah komponen
integral dari keseluruhan pelaksanaan pelajaran. Beberapa ini mengandung
pengertian bahwa media pelajaran sebagai salah satu bagian yang tak berdiri
sendiri tapi saling terkait dengan bagian lainnya dalam rangka menjadikan kondisi
belajar yang diinginkan.
Media pelajaran dalam
penerapannya mesti relevan dengan tujuan dan isi pelajaran. Beberapa ini
mengandung makna bahwa pengaplikasian media dalam pelajaran mesti senantiasa
memandang terhadap tujuan atau kecakapan yang akan dipegang buah hati dan bahan
didik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar